Senin, 25 November 2013

Bentuk Siksa Kubur : Anwar Alim




            Setelah kita baca keterangan yang mengemukakan tentang siksa kubur, baik ayat Al-Qur’an, hadits, atsar sahabat maupun riwayat-riwayat yang sahih, maka dapat memberi pengertian kepada kita bahwa bentuk dan berbagai macam siksaan kubur itu antara lain berupa :
1.      Kubur menghimpit mayat durhaka sehingga remuk rendamlah tulang iganya. Lalu dinampakkan neraka setiap pagi dan petang.
  1. Kubur menjadi gelap, lalu mayat durhaka itu diperlihatkan bakal tempatnya dan tersiksa sekejappun tiada merasa nikmat, ia akan selalu merasa duka lagi sengsara selama di alam kubur.
  2. Dengan pukulan palu yang dihantamkan oleh Munkar dan Nankir terhadap mayat yang tidak dapat menjawab pertanyaannya, sebab si mayat itu adalah orang kafir, yang tidak mnegnal Tuhan, tidak punya agama, tidak tahu Muhammad sebagai Rasul, Al-Qur’an sebagai pedoman dan sebagainya.
  3. Ada pula yang digerogoti kalajengking dan ulat-ulat yang menakutkan. Sebagaimana jawaban nabi atas pertanyaan sahabat. Yaitu siksa bagi orang kafir dalam kuburnya itu sangat sadis berupa sembilan puluh sembilan tanim. Yaitu 99 ular, setiap ular itu mempunyai tujuh kepala, yang mencakari dan menjilat serta menyembur pada tubuhnya, sampai dengan segala perangainya yang jahat, seperti sifat sombong, tiya’, sum’ah, ujub, penipu, dan busuk hati serta sifat-sifat buruk yang lainnya (Ihya’ IV).
  4. Juga adanya api yang menyala sebagai siksaan di alam kubur. Sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat, bahwa siksa kubur berupa api anatara lain akibat perbuatan si mayat dikala hidupnya mempermudah atau mengabaikan atau menunda-nunda mengerjakan shalat. Sebagimana hikayat yang disebutkan dalam Irsyadul ‘Ibad, Zainudiin Al-malibari : Seorang saleh mengubr saudaranya perempuan yang telah mati, tiba-tiba dompet uangnya jatuh dengan tidak terasa, hingga pulang ia baru ingat, maka segera kembali kekubur untuk digalinya, setelah digali tiba-tiba kubur itu menyala api, maka segera ditutp kembali, dan segera pulang kerumah sambil menangis bertanya pada ibunya : “Hai ibuku, beritahukan padaku apakah amal saudaraku itu?” Sahut ibunya :”Mengapa kamu tanya hal itu? Jawabnya :”Wahai ibu, saya telah melihat kuburnya menyala api.” Maka menangislah ibunya dan berkata : “Saudaramu biasa meringankan shalat dan mengakhirkan waktunya.”
  5. Dalam kitab Azzawijr susunan Ahmad bin Hajar Al-Haitami berkata, disebutkan dalam hadits : “……………siapa yang meremehkan (meninggalkan) shalat akan dihukum oleh Allah dengan lima belas siksa. Lima di dunia, dan tiga ketika mati, dan tiga didalam kubur, dan tiga ketika keluar dari kubur…….Adapun hukuman yang menimpa dalam kubur :
1.      Disempitkan kubur sehingga hancur tulang-tulang rusuknya.
2.      Dinyalakan api dalam kubur, maka ia bergelimang adalm api siang dan malam.
3.      didatangkan padanya ular yang bernama syuja’ yang buta matanya lagi berapi dan kukunya dari besi, tiap kuku panjangnya perjalanan sendiri, ia berkata pada si mayat : “Aku syuja’ al-‘aqra’, sedang suaranya bagaikan petir yang menyambar, ia berkata : Allah telah menyuruhkan memukul kamu karena meninggalkan shalat subuh hingga terbit matahari, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat dzuhur hingga ashar, dan memukul kamu karena meninggalkan shalat ashar hingga maghrib, dan memukulmu karena meninggalkan shalat maghrib hingga isya’, dan memukulmu karena meninggalkan shalat isya’ hingga subuh, dan tiap memukulmu satu kali terbenamlah orang itu kedalam tanah tujuh puluh hasta, maka ia selalu tersiksa dalam kubur hingga kiamat”.
  1. Diantara manusia setelah mati dan dikuburkan ada yang perbuatan kejahatannya sewaktu didunia berubah menjadi binatang buas, kucing, serigala, anjing maupun babi sesuai dengan dosanya, lalu mayat itu disiksa olehnya lantaran kejahatannya itu.
  2. Menurut Al-Qurthubi, diantara manusia setelah dikuburkan ada yang menjerit pada waktu disual dalam kubur. Demikian bila ia orang yang tidak dapat menjawab : Tuhanku adalah Allah, Nabiku Muhammad, Al-Qur’an kitabku dan sebagainya. Lalu dua orang malaikat memukulnya dengan satu pukulan hingga kuburnya menyala api secara terus menerus selama dunia ini masih ada. Begitu pula kalau si mayat tidak dapat menjawab “Islam adalah agamaku” sebab sewaktu masih hidup ia meragukannya, maka datngalah fitnah padanya ketika ia mati, lalu dua malaikat memukulnya dengan satu pukulan sampai kuburnya bena-benar berupa api yang menyala-nyala.
  3. Bagi mayat pendusta …………… maka dibukakanlah baginya pintu ke neraka, lalu ia dapat melihat rantai-rantai neraka, ular-ularnya, kalangjengking-kalajengkingnya, belengu-belenggunya dan segala macam isi neraka yang berupa darah, nanah dan zaqqum (sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala, buahnya seperti kepala-kepala syetan. (QS. Ash-Shaffat : 64-65). Lalu tempatnya diganti oleh Allah dengan suatu tempat dari neraka.
  4. Dalam suatu riwayat ada mayit yang disiksa dalam kubur diikat oleh ular yang panjang, dan ada alagi yang dicakari sejenis binatang buas yang mirip rupa kucing.
Begitulah antara lain bentuk dan macam siksa kubur. Hal itu terjadi sudah barang tentu sebagai akibat perbuatan jahat sebagiamna tersebut dalam bab “Yang menyebabkan siksa kubur” dimuka. Kita yakin terhadap adanya siksa kubur semacam itu, karena dalam hal ini Rasulullah sendiri selalu berdo’a kepada Allah dan mohon perlindungan-Nya dari siksaan kubur itu, sebagaimana warta dari Anas ra. katanya :
Artinya : “Adalah Rasulullah saw. senantiasa berdo’a : “Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, takut dan kikir. Dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta cobaan hidup dan mati.” (Hadits diriwayatkan Imam Muslim)
            Berdasarkan hadits sahih tersebut menunjukkan tentang adanya siksa kubur. Dan seseorang akan menerima siksaan kubur dengan bentuk dan macamnya itu, sesuai dengan perbuatan dosa yang telah dilakukannya. Malahan terdapat hadits-hadits Nabi yang menerangkan adanya penawanan roh-roh yang telah mati dan berada di alam kubur dari tempatnya yang mulia. Inipun boleh dikatakan sejenis siksaan alam kubur. Sekalipun roh-roh orang mu’min, yang mestinya dapat menempati tempatnya yang mulia. Hal ini dijelaskan dalam hadits, disebabkan oleh tanggungan hutang yang belum dibayar. Maka mengakibatkan rohnya dapat tertawan dari tempatnya yang mulia.
            Warta dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda :
Artinya : “Jiwa seseorang mu’min itu digantungkan atas hutangnya sehingga hutangnya itu dibayar.” (H.R. Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-Baihaqy)
            Ulama memberikan komentar, bahwa yang dimaksud “digantungkan” itu adalah ditahan dari tempatnya yang mulia.
            Kemudian dalam hadits yang diwartakan Anas demikian :
Artinya : “Kami disisi Nabi saw. beliau datang dengan lelaki yang akan bershalat padanya, maka beliau bersabda : “Apakah bagi kawanmu ada hutang?”. Mereka menjawab : “Benar” Nabi bersabda : “Maka bagaimana saya bershalat terhadap lelaki yang rohnya lewat dalam kuburnya, rohnya tak dapat naik kelangit”. Kalau seseorang menaggung hutangnya, maka kau berdiri lalu shalat untuknya, sebab shalatku dapat memberikan manfaat kepadanya”. (HR. Thabrani)
            Disebutkan pula dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al-Ausath dan oleh Al-Baihaqy dan Ashbahani dalam At-Targhib dari Samurah bin Jundub :
Artinya : “Bahwasanya Nabi saw. mengerjakan sahalat subuh maka beliau bersabda : “Apakah disini terdapat salah seorang dari anak si Fulan………, sebab kawan kamu sekalian telah tertawan dipintu syurga dengan hutang yang ditanggungnya…………”
                        Juga hadits Nabi yang diwartakan dari Jabir demikian :
Artinya :”Bahwasanya ada seseorang yang mati sedang dia mempunyai tanggungan hutang sebesar dua dinar, maka Nabi saw. tidak mau menshalati kepadanya, lalu Abu Qatadah menanggung dua dinar itu. Maka beliau berkenan menshalatinya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqy)
            Ada disabdakan pula oleh Rasulullah saw. :
Artinya :”Orang yang mempunyai hutang itu akan ditawan karena hutangnya pada hari kiamat”.
            Warta dari Ibnu Abbas ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. setelah shalat subuh kemudian beliau pernah bersabda :
Artinya : ”Disini terdapat salah seorang dari Hudzail bahwa teman kamu sekalian tertawan dipintu syurga dengan tanggungan hutangnya”. (HR. Al-Bazar dan Thabrani)
Ditawarkan dari Sa’id bin Athwal berkata : “Bapak kami mati danmeninggalkan 300 dirham serta keluarga dan hutang, lalu aku bermaksud akanmembelanjakan hartanya untuk keluarganya. Maka Rasulullah saw. bersabda :
Artinya : “Sesungguhnya bapakmu tertawan dengan hutangnya, maka hendaklah anda bayarkan dari padanya”. (HR. Ahmad)
Dari Al-Barra’ bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah saw. bersabda :
Artinya : “Orang yang mempunyai hutang tertawan dengan hutangnya ia mengadukan kepada Allah dengan sendirinya” (HR. Thabrani : Al-Ausath)
Itulah hadits-hadits yang mengemukakan dengan jelas mengenai sesuatu yang dapat menawan roh dari tempatnya yang mulia (syurga).
Dari hadits-hadits tersebut mengemukakan bahwa sesuatu yang dapat menawan roh-roh orang mu’min dari tempatnya yang mulia adalah masalah “HUTANG” yang belum dibayarkan ketika ia masih hidup, sehingga dapat menghalangi untuk masuk kesyurga?
Di muka telah kita ketahui, bahwa kehidupan di alam kubur (barzakh) itu sifatnya hanay sementara saja, yaitu sampai datang dan terjadinya hari kiamat. Lalu akan mengalami kehidupan di alam yang terakhir yaitu alam akhirat. Dengan demikian maka dapat menimbulkan pertanyaan mengenai lamanya siksa kubur.
“Apakah siksa kubur itu terus menerus setiap saat sampai hari kiamat? Ataukah siksa kubur itu dapat terputus dan terhenti pada waktu tertentu?”
Jawaban pertanyaan tersebut menurut Ibnu Qayyim ada dua macam :
Pertama :
Benar apa yang telah disebutkan dalam sebagian hadits-hadits Nabi, bahwa mereka itu diringankan siksanya anatar dua tiupan sangkakala di hari kiamat, sewaktu mereka sama berdiri dibangkitkan dari kuburnya dengan katanya, sebagiamna Firman Allah :
Artinya : “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur) ?” (QS. 36 Yaa Siin :52)
Adapun yang menunjukkan bahwa siksa itu berlangsung terus menrus adalah sebagaiman diisyaratkan dalam firman Allah Ta’ala :
Artinya : “Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang “ (QS. 40 Al-Mu’min : 46)
Dan juga sebagai dalil adanya kelangsungan siksa kubur adalah seperti hadits Samurah yag diriwayatkan oleh Bukhari didalam impian Nabi saw. dimana dia mengalaminya samapi hari kiamat.
Demikian pula hadits Ibnu Abbas ra. tetantang dua pelepah kurma yang keduanya dapat meringankannya selagi pelepah itu belum kering. Sedangkan meringankan itu sebagai ikatan terhadap keringnya kedua pelepah itu saja.
Juga tentang hadits Al-Barra’ bin ‘Azib mengenai kisah orang kafir ……. Kemudian dibukakanlah baginya suatu pintu ke neraka, lalu ia melihat kepada tempatnya di neraka itu sampai datangnya kiamat. Dan masih ada pula hadits-hadits yang lain.
Kedua :
Sampai pada suatu masa tertentu, lalu siksanya diputus dan dihentikan. Yaitu mengenai siksa sebahagian orang ahli maksiat yang ringan dosanya. Maka ia disiksa sesuai dengan dosanya lalu siksa itu diringankan baginya sebagaimana ia disiksa di neraka pada suatu masa kemudian siksa itu habis dari padanya. Demikian asal ia seorang mu’min dan banyak beramal sholeh, namun terdapat kemaksiatan-pen. Adapun siksaan itu dapat terputus dari simayat, adalah disebabkan oleh do’a, atau sedekah, atau istighfar, atau pahala haji, ataupun bacaan-bacaan yang sampai kepadanya dari kiriman para kerabatnya atau yang lain. Hal ini sebagaimana syafa’at itu terhadap orang yag disiksa, lalu disiksa itu dapat habis disebabkan lantaran syafa’atnya. Akan tetapi perlu diketahui, bahwa syafa’at itu tak mungkin terjadi tanpa seijin Allah dan kehendak-Nya. Sebab seseorang itu tidak mungkin memberikan syafa’at itu kalau tidak dengan ridho Allah dan perkenan-Nya. Sebagimana firman Allah swt. :
Artinya : “Siapakah yang dapat memberi syafa’at disisi Allah tanpa izinNya?” (QS. 2 Al Baqarah : 255)
Baca pula QS. 21 Al-Anbiya’ : 28, QS. 10 Yunus :3, QS. 34 Saba’ : 23
Dan firman Allah swt. :
Artinya : “Katakanlah : “Hanya kepunyaan Allah syafa’at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi”. (QS. 39 Az-Zumar : 44)
Telah disebutkan Ibnu Abi Dunya, menceritakan kepadaku Muhammad bin Musa Ash-Shaigh, Abdullah bin Nafi’ berkata : seorang dari ahli Madinah mati, maka seorang melihatnya bahwa ia seolah-olah ahli neraka, lalu ia berduka cita terhadap hal itu, kemudian setelah berlalu dan suatu kali atau yang keduanya ia melihatnya lagi seolah-olah orang yang mati itu termasuk ahli syurga. Maka ia bertanya : “Tidakkah keadaanmu telah kukatakan bahwa kamu dari ahli neraka”, katanya : keadaan seperti itu karena ada seorang yang dikuburkan bersama kami, dimana ia seorang yang saleh, lalu ia memberikan syafa’at terhadap empatt puluh orang dari tetangganya, sedang saya termasuk mereka.
Juga kata Ibnu Abi dunya dari Ahmad bin Yahya berkata : Sebagian sahabat kami mengatakan : “Saudaraku telah mati, lalu aku melihatnya didalam tidur dan tanyaku : Bagaimana keadaanmu ketika kami diletakkan didalam kubur?” Sahutnya : “Ada seorang yang datang kepadaku dengan cahaya dari api yang mana setiap panggilan dimana ia memanggil aku kulihat bahwasanya ia akan memukulku”.
Berkata Amru bin Jarir : “Apabila seorang hamba berdo’a untuk saudaranya yag telah mati, maka datanglah seorang malaikat kepadanya dengan do’a kekuburnya seraya berkata : “Wahai penghuni kubur yang asing, ada hadiah dari saudara buat anda”.
Basyar bin Ghalib berkata : “Saya melihat Rabi’ah dalam tidurku, sedang saya meperbanyak do’a untuknya.maka ia berkata kepadaku : “Wahai Bsayar bin Ghalib, hadiah-hadiah anda sampai kepada kami ditempat makan dari nur yang merah dengan sapu tangan dari sutera. Kataku : bagaimana seperti itu, sahutnya : “Demikian itulah do’a orang-orang mu’min yang masih hidup apabila mereka sama berdo’a buat orang-orang yang telah mati, mereka diperkenankan dan do’a itu dijadikan diatas tempat-tempat makan dari nur dengan sapu tangan-sapu tangan sutera kemudian datang dengannya yang berdo’a kepadanya dari orang-orang mati dan dikatakan : “inilah hadiah si Fulan buat anda”.
Kemudian tentang kemanfaatan dan hadiah orang-orang yang masih hidup buat yang sudah mati itu ada pembahasan tersendiri dan jawabannya!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar