MBAH RADEN RAHWONO: Anwar A.
Keyakinan
masyarakat terhadap sesuatu akan semakin kuat apabila didukung oleh fakta
maupun peristiwa. Begitu juga dengan Mbah Raden Rahwono. Ada
beberapa peristiwa yang dialami oleh masyarakat desa Banjarsari yang
menunjukkan bahwa Mbah Raden Rahwono adalah sosok orang yang mempunyai
keistimewaan. Hal didukung oleh beberapa peristiwa sebagai berikut :
1. Terombang-ambing di tengah laut.
Pada tahun
sekitar 1985,ada 9 orang pemuda Banjarsari mengadu nasib ke Pulau Bawean untuk
menjadi petani tambak di sana,mereka berharap nasibnya bisa berubah. Tetapi
kiranya apa yang diharapkan jauh dari kenyataan. Akhirnya mereka sepakat untuk
pulang ( kembali ke kampong halaman
).
Pada hari
yang telah ditentukan,berangkatlah mereka ke pelabuhan, sesampai di pelabuhan
diperoleh informasi, bahwa untuk beberapa hari ke depan tidak ada kapal yang
beroperasi, mengingat cuaca yang tidak memungkingkan dan ombak yang besar.
Kerena
keinginan untuk segera pulang , merekapun bertekat untuk pulang pada hari itu
juga
.
Setelah bermusyawarah mereka
sepakat untuk menyewa perahu nelayan. Kebetulan pemilik perahu yang dijumpai
adalah para nelayan yang berasal dari Berondong Paciran yang akan pulang.
Pemilik perahupun menolak permintaan mereka, karena terlalu berbahaya dan
beresiko, sebab melebihi kapasitas ,ditambah lagi ombak yang besar. Akhirnya
setelah mengiba-iba nelayan tersebut
mempersilahkan ikut bersama walau beresiko. Ia berpesan supaya mereka
banyak-banyak berdo’a supaya selamat sampai tujuan.
Pada hari
pertama perjalanan mereka aman-aman saja. Entah pada hari yang keberapa,saat
mereka berada di lautan lepas, cuaca yang tidak bersahabat datang untung yang
kesekian kalinya, angin kencang dan ombak yang amat besar mengombang-ambingkan
perahu mereka. Kali ini juru mudi tidak mampu mengendalikan laju perahu
sebagaimana hari-hari sebelumnya. Para nelayan yang sudah terbiasa hidup di
lautpun kelihatan panic. Sementara 9 pemuda Banjarsari menjerit,menangis,mabuk
dan muntah-muntah (mereka tidak sanggup
menggambarkan peristiwa saat itu ). Saat itu mereka merasa akan tenggelam dan mati bersama.
Tiba-tiba
seorang dari mereka membaca Al-Fatihah yang dihadiahkan untuk Mbah Raden
Rahwono, setelah itu dia berteriak kencang,” Mbah Raden Rahwono, anak cucumu
dalam kesulitan ,Mbah! “Mohonkan pada Alloh supaya kami selamat !”
Selang
beberapa lama,anginpun reda dan ombak berangsur-angsur tenang. Setelah menempuh
perjalanan selama seminggu, sampailah mereka di pelabuhan
Berondong
Paciran Lamongan.
2.
Mulut
penceng ( Methot )
Seperti
biasa, bahwa pada malam menjelang pelaksanaan Haul,para remaja dan sebagian
tokoh masyarakat mengadakan acara di makam Mbah Raden Rahwono. Diantaranya ;pembacaan
manaqib,khotmil qur’an, dan lain-lain.
Meski malam
telah larut , masih ada diantara mereka yang tidak tidur sampai pagi. Ia
khusyuk berdzikir kepada Alloh,SWT di tengah heningnya malam. Salah satunya
adalah Pak Nasihin seorang tokoh masyarakat. Ia bercerita kepada penulis, bahwa
: ketika sedang khusyuk-khusyuknya bermunajat dalam dzikir, terbersit dalam
hatinya perasaan bimbang tentang derajat atau makom Mbah Raden Rahwono
di sisi Alloh, Benarkah beliau ini orang yang sholeh ? Benarkah beliau ini adalah
orang karomah ?
Sebelum
sempat hatinya meneruskan ungkapkan
kebimbangannya, tiba-tiba terasa ada tamparan mengenai mulutnya. Seketika itu
bibirnya terasa kaku, dan yang lebih parah lagi adalah mulutnya menjadi penceng
( methot ) seperti orang yang terkena struk. Dengan kejadian yang aneh
itu, ia menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan, maka segera ia
memperbanyak beristighfar. Tidak lama kemudian mulutnya kembali seperti semula.
3.
Orang
Berkuda
Pada
umumnya, apabila ada warga masyarakat yang mempunyai hajat penting, Makam Mbah
Raden Rahwono ini menjadi tempat tawassul untuk bermohon kepada Alloh,SWT.
Banyak diantara para peziarah yang datang pada malam hari bercerita bahwa,
ditengah kegelapan malam,saat ia berdzikir, terdengan suara hentakan kaki kuda
dan gemerincing loncengnya yang berputar-putar mengelilingi makam.
(Masih
banyak cerita dari masyarakat yang belum terangkum pada tulisan ini)
Baca juga : Sejarah Mbah Raden Rahwono, yang lain……………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar