Sabtu, 12 April 2014

KISAH NYATA


 MBAH RADEN RAHWONO: Anwar A.

Keyakinan masyarakat terhadap sesuatu akan semakin kuat apabila didukung oleh fakta maupun peristiwa. Begitu juga dengan Mbah Raden Rahwono. Ada beberapa peristiwa yang dialami oleh masyarakat desa Banjarsari yang menunjukkan bahwa Mbah Raden Rahwono adalah sosok orang yang mempunyai keistimewaan. Hal didukung oleh beberapa peristiwa sebagai berikut :

1.    Terombang-ambing di tengah laut.
Pada tahun sekitar 1985,ada 9 orang pemuda Banjarsari mengadu nasib ke Pulau Bawean untuk menjadi petani tambak di sana,mereka berharap nasibnya bisa berubah. Tetapi kiranya apa yang diharapkan jauh dari kenyataan. Akhirnya mereka sepakat untuk pulang ( kembali ke kampong halaman ).


Pada hari yang telah ditentukan,berangkatlah mereka ke pelabuhan, sesampai di pelabuhan diperoleh informasi, bahwa untuk beberapa hari ke depan tidak ada kapal yang beroperasi, mengingat cuaca yang tidak memungkingkan dan ombak yang besar.
Kerena keinginan untuk segera pulang , merekapun bertekat untuk pulang pada hari itu juga

. Setelah  bermusyawarah mereka sepakat untuk menyewa perahu nelayan. Kebetulan pemilik perahu yang dijumpai adalah para nelayan yang berasal dari Berondong Paciran yang akan pulang. Pemilik perahupun menolak permintaan mereka, karena terlalu berbahaya dan beresiko, sebab melebihi kapasitas ,ditambah lagi ombak yang besar. Akhirnya setelah mengiba-iba nelayan  tersebut mempersilahkan ikut bersama walau beresiko. Ia berpesan supaya mereka banyak-banyak berdo’a supaya selamat sampai tujuan.

Pada hari pertama perjalanan mereka aman-aman saja. Entah pada hari yang keberapa,saat mereka berada di lautan lepas, cuaca yang tidak bersahabat datang untung yang kesekian kalinya, angin kencang dan ombak yang amat besar mengombang-ambingkan perahu mereka. Kali ini juru mudi tidak mampu mengendalikan laju perahu sebagaimana hari-hari sebelumnya. Para nelayan yang sudah terbiasa hidup di lautpun kelihatan panic. Sementara 9 pemuda Banjarsari menjerit,menangis,mabuk dan muntah-muntah (mereka tidak sanggup menggambarkan peristiwa saat itu ). Saat itu mereka merasa akan  tenggelam dan mati bersama.

Tiba-tiba seorang dari mereka membaca Al-Fatihah yang dihadiahkan untuk Mbah Raden Rahwono, setelah itu dia berteriak kencang,” Mbah Raden Rahwono, anak cucumu dalam kesulitan ,Mbah! “Mohonkan pada Alloh supaya kami selamat !”
Selang beberapa lama,anginpun reda dan ombak berangsur-angsur tenang. Setelah menempuh perjalanan selama seminggu, sampailah mereka di pelabuhan
Berondong Paciran Lamongan.


2.    Mulut penceng ( Methot )
Seperti biasa, bahwa pada malam menjelang pelaksanaan Haul,para remaja dan sebagian tokoh masyarakat mengadakan acara di makam Mbah Raden Rahwono. Diantaranya ;pembacaan manaqib,khotmil qur’an, dan lain-lain.

Meski malam telah larut , masih ada diantara mereka yang tidak tidur sampai pagi. Ia khusyuk berdzikir kepada Alloh,SWT di tengah heningnya malam. Salah satunya adalah Pak Nasihin seorang tokoh masyarakat. Ia bercerita kepada penulis, bahwa : ketika sedang khusyuk-khusyuknya bermunajat dalam dzikir, terbersit dalam hatinya perasaan bimbang tentang derajat atau makom Mbah Raden Rahwono di sisi Alloh, Benarkah beliau ini orang yang sholeh ? Benarkah beliau ini adalah orang karomah ?


Sebelum sempat  hatinya meneruskan ungkapkan kebimbangannya, tiba-tiba terasa ada tamparan mengenai mulutnya. Seketika itu bibirnya terasa kaku, dan yang lebih parah lagi adalah mulutnya menjadi penceng ( methot ) seperti orang yang terkena struk. Dengan kejadian yang aneh itu, ia menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan, maka segera ia memperbanyak beristighfar. Tidak lama kemudian mulutnya kembali seperti semula.


3.    Orang Berkuda
Pada umumnya, apabila ada warga masyarakat yang mempunyai hajat penting, Makam Mbah Raden Rahwono ini menjadi tempat tawassul untuk bermohon kepada Alloh,SWT. Banyak diantara para peziarah yang datang pada malam hari bercerita bahwa, ditengah kegelapan malam,saat ia berdzikir, terdengan suara hentakan kaki kuda dan gemerincing loncengnya yang berputar-putar mengelilingi makam.
(Masih banyak cerita dari masyarakat yang belum terangkum pada tulisan ini)

Baca juga : Sejarah Mbah Raden Rahwono,  yang lain……………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar