Siapa
yang tidak kenal GUS DUR . Mulai dari anak-anak sampai kakek-nenek, dari tukang
becak sampai konglomerat, dari kuli sampai menteri. Ummat agama apapun pasti
mengenalnya.
Beliau
seorang Kiai yang humanis,membela yang benar,pengayom minoritas,presiden RI
yang sederhana. Dikenal seluruh dunia. Tokoh yang aneh. Ucapan-ucapannya selalu
ditunggu oleh semua kalangan. Dan yang tak kalah menariknya humornya yang tak
tak habis-habisnya.
Berikut
saya tampilkan Guyonan Beliau:
1.Adzan Shubuh Jam 9 Pagi
Pada
suatu hari Pak Tejo mengumandangkan adzan tidak seperti biasanya. Dia adzan
pada jam 09.00 WIB. Mendengar adzan jam segitu, warga pun heboh.
Ada
yang menuding bahwa Pak Tejo udah pikun ada juga yang bilang Pak Tejo udah
sinting. Akhirnya warga lapor Pak RT diteruskan ke Pak RW dan ke Pak Lurah.
Mereka berbondong-bondong ke masjid tempat Pak Tejo adzan.
Sementara
Pak Tejo masih belum selesai adzan, warga berteriak minta Pak Tejo berhenti
adzan. “Hei Pak Tejo! Sampean udah gila ya, ko’ adzan jam segini?”
Setelah
selesai adzan Pak Tejo menghampiri warga seraya berkata: “Wahai
saudara-saudara, Pak RT, Pak RW, serta Pak Lurah!, yang sinting itu sebenarnya
siapa? Lha wong saya tadi adzan Shubuh sampean semua tidak ada yang ke sini
(masjid), pas saya adzan jam 09.00 sampean semua pada datang ke sini. Hayoo
siapa yang sinting?”
“Makanya
kalau saya adzan shubuh sampean ke sini semua biar saya tidak adzan jam 09.00.”
Warga
pun akhirnya pulang seraya berjanji untuk memakmurkan masjidnya. (Qurratu Aini
- Probolinggo)
Humor GUS DUR
2,Kiai dan Gus
Abdurrahman Wahid. Memanggil nama
lengkap Gus Dur tanpa "kiai haji" atau “kiai” di depannya bagi
kebanyakan orang pesantren sangat janggal. Barangkali takut kualat.
Tapi apa mau dikata jika Gus Dur
sendiri keberatan dengan atribut luhur itu.
"Saya sih lebih seneng
dipanggil 'Gus'. Sebutan 'kiai' terlalu berat buat saya.”
“Kok gitu?”
“Kiai itu kan harus kuat tirakat:
makan sedikit, tidur sedikit, ngomongnya juga sedikit... Nggak kuat saya.
Enakan jadi gus saja: dikit-dikit makan, dikit-dikit tidur, dikit-dikit
ngomong..." (Mahbib)
Humor GUS DUR
3,Mo Limo Ala NU
Dalam
pengajian Haul Mbah Siraj Solo, belum lama ini, Habib Umar Mutohar memberikan
ceramahnya kepada jamaah.
“Jangan
lupa untuk melaksanakan Mo Limo!” tegasnya.
Sebagian
jamaah yang mendengar keterangan tersebut kaget. Mo Limo adalah lima hal yang
berkonotasi buruk: Madon, Mendem, Maling, Main, Madat (main perempuan, mabuk,
mencuri, judi, narkoba). “Kok malah suruh dilaksanakan?” tanya mereka dalam
hati.
“Jangan
khawatir! Mo Limo-nya warga NU itu, Maulidan, Manaqiban, Mauidhoh, Mangan
(makan), Mulih (pulang)!” terangnya, diikuti senyum para jamaah yang merasa
‘kecele’. (Ajie Najmuddin)
Humor GUS DUR
4,Tukang Becak vs Polisi
Presiden
Gus Dur pernah bercerita kepada salah seorang menterinya Mahfud MD tentang
orang Madura yang banyak akal dan cerdik.
Ceritanya
begini: Ada seorang tukang becak asal Madura yang kepergok seorang polisi
ketika memasuki kawasan “Becak dilarang masuk”.
Tukang
becak itu nyelonong, dan polisi pun datang menyemprit.
“Apa
kamu tidak melihat gambar itu? Becak tak boleh masuk jalan ini,” kata polisi
itu membentak.
“Oh
saya lihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada orangnya. Becak
saya kan ada orangnya, berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh,
apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan becak dilarang
masuk!” bentak Pak polisi lagi.
“Tidak
pak, saya tidak bisa baca. Kalau saya bisa baca ya saya pasti jadi polisi
seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak
cengengesan. (Anam)
Humor GUS DUR
5,Cara Gus Dur Menghalalkan Ikan Curian
Saat
Abdurrahman ad-Dakhil (Gus Dur) masih berusai belasan tahun, ia mondok di
Pondok Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam atau Pesantren APITegalrejo,
Magelang tahun 1957-1959. Gus Dur bersama beberapa teman-temannya merancang
skenario pencurian ikan di kolam milik Sang Guru, Kiai Chudlori.
Pada
waktu itu, Gus Dur menyuruh teman-temannya untuk mencuri ikan di kolam
sementara Gus Dur mengawasi di pinggir kolam.
Gus
Dur tak ikut terjun masuk kolam, hanya di pinggirnya saja, dengan dalih untuk
mengawasi jika sewaktu-waktu Kiai Chudlori keluar dan melewati kolam.
Tak
lama kemudian, Kiai Chudlori selalu keluar rumah setiap pukul 01.00 WIB untuk
menuaikan shalat malam di masjid dan melintas di dekat kolam. Seketika itu
juga, teman-teman bengal Gus Dur yang sedang asyik mengambil ikan langsung
disuruh kabur. Sementara Gus Dur tetap berdiri di pinggir kolam dengan memegang
ikan hasil curian.
“Tadi
ikan milik kiai telah dicuri oleh santri-santri bengal dan saya berhasil
mengusir para pencuri itu, ikan hasil
curiannya berhasil saya selamatkan,” kata Gus Dur kepada Kiai Chudlori.
Atas
“jerih-payah” itu, akhirnya Kiai Chudlori menghadiahkan ikan tersebut kepada
Gus Dur, untuk dimasak di kamar bersama teman-temannya. Dan ikan itu langsung
dimasak dan dinikmati Gus Dur bersama teman-teman bengalnya.
Teman-teman
bengal yang disuruh mencuri tadi mengajukan protes kepada Gus Dur. Namun bukan
Gus Dur namanya jika tak bisa berdalih yang lebih penting adalah hasilnya.
“Ah
kamu juga ikut makan ikannya. Lagi pula, ikan ini kan sudah halal,” kata Gus
Dur enteng. (Ahmad Rosyidi/Anam)
Humor GUS DUR
6,Apa Bedanya Buah dan Telor?
Suatu hari Gus Dur kecil bertanya kepada
temannya, sebut saja namanya Anton.
Gus
Dur : Ton, apa bedanya telor sama buah?
Anton
: (mikir lama) emm.. telor itu gak buah gus, kalau buah gak telor.
Gus
Dur : Ah, ngawur kamu ini Ton, apa ya?
Anton
: Aku gak tahu Gus. Memang jawabannya
apa? (penasaran)
Gus
Dur : Aku juga gak tahu. (jawab Gus Dur enteng)
Anton
: Maksud kamu Gus?
Gus
Dur : Lha Karena tidak tahu itulah aku tanya sama kamu.
Anton:
?!!
Humor GUS DUR
7,Presiden Nggak Punya Kerjaan
Januari
tahun 2000, Presiden Gus Dur bertemu Presiden Bill Clinton. Tentu saja momen
tersebut banyak diliput pers. Koran-koran Amerika memuat foto Gus Dur bersama
Bill Clinton, dan pose Clinton terlihat tertawa terbahak sampai kepalanya
mendongak.
“Mengapa Clinton terpingkal-pingkal begitu?”
“Barangkali
tentang joke saya tentang Presiden John Kennedy,” kata Gus Dur.
“Begini ceritanya, suatu hari presiden Kennedy
mengajak serombongan wartawan ke ruang kerjanya. Di salah satu dindingnya ada
sebuah lubang kecil tempat Presiden pendahulunya, Dwight Eisenhower, menaruh
peralatan golfnya.
"Ini
lho, perpustakaannya Eisenhower," kata Kennedy. Clinton terpingkal
mendengarkan cerita Gus Dur itu.
“Clinton tanya penasaran kepada saya, ‘dari
mana Gus mendapatkan cerita itu?’”
"Saya baca di buku Ted Sorrensen,"
jawab Gus Dur.
Sekembalinya ke Indonesia, Gus Dur bercerita
mengenai hal itu kepada Jaya Suprana dan spontan ia bertanya, "Lho jadi
Presiden Clinton sendiri tidak tahu cerita itu Gus?”
"Ya
mungkin nggak tahu, sebab dia nggak baca buku. Mana mungkin Presiden Amerika
baca buku? Kalau dia baca buku berarti kelihatan dia nggak punya kerjaan. Nah,
kalau Presiden Indonesia, justru harus baca buku dan nulis buku sebab nggak ada
kerjaan," kata Gus Dur. (Ahmad Rosidi)
Humor GUS DUR
8.Belajar Mengaji
Saat
mengaji kitab nahwu "Qathrunnada wa Ballusshoda" di Masjid
Al-Munawwarah Pesantren Ciganjur, Gus Dur bercerita tentang seorang santri yang
sedang belajar mengaji Al-Qur'an. Kali ini ia sedang belajar surat Al-Qurais.
Pak
Ustadz menyuruhnya membaca. "Ayo dimulai nak...!"
Santri
mulai membaca. "Bismillahirrahmanirrahim. Liilafiquraisyin iila fihim
rihlatas syitaa'i wasshoifi."
Pak
Ustadz spontan menyuruh santri menghentikan bacaannya.
"Wasshoifffff," katanya.
"Wasshoifi,"
kata satri.
"Wasshoifff,
kalau waqof dimatikan. Wasshoifff," kata ustadz.
Santri
tetap tidak paham. "Wasshoifi". Masih ada ada bunyi "fi" di
belakang.
Akhirnya
pak ustadz tidak sabar. Saat santri membaca "Wasshoif," ia langsung
menutup mulut santri dengan tangan kananannya. "Nah begitu,
wasshoiff," katanya.
Tapi,
kata Gus Dur, ketika mulut santri itu dilepaskan, tetap saja masih ada bunyi
"fi". (Anam)
Humor GUS DUR
9.Gus Dur Sakit Gigi
Sudah beberapa hari ini Gus Dur sakit gigi,
cenat cenut. Dibuat duduk sakit, berbicara sakit, mendengarkan musik Beethoven
juga masih sakit.
“Siapa
bilang sakit hati lebih berat dari pada sakit gigi,” kata Gus Dur kepada
seorang stafnya, mengutip lirik lagu dangdut.
“Lha
kan iya lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati Gus?”
“Lebih
baik sakit hati saja,” kata Gus Dur.
“Lha
kenapa Gus?”
“Saya
ini lagi sakit gigi…!” kata Gus Dur agak berteriak.
Staf
Gus Dur tak berani bertanya lagi. (Anam)
Humor GUS DUR
10.Ketika Gus Dur Dikibulin
Gus Dur rutin tidur malam pukul 01.00 WIB.
Ketika bertanya kepada keluarga atau pengawalnya, “Jam berapa sekarang?” dan
jawabannya belum sampai waktu yang ditentukan itu, ia tidak akan tidur.
Nah
untuk menjaga kesehatan Gus Dur agar tidak tidur terlalu malam, pihak keluarga
pun berkomplot. “Kalau Gus Dur tanya jam berapa, bilang sudah jam satu.” Dan
Gus Dur pun beranjak tidur.
Hal
itu berlangsung beberapa kali. Gus Dur pun akhirnya sadar. “Wah selama ini saya
dikibulin.”
Tanpa
sepengetahuan keluarga, Gus Dur membeli jam tangan yang ketika dipencet bisa
berbunyi.
Suatu
malam, pukul 11 malam Gus Dur bertanya, “Sudah jam berapa sekarang?” Kompak
semua bilang. “Jam satu Gus!”
Sambil
tersenyum, Gus Dur langsung memencet jam tangan dan bisa didengar semua:
“Sekarang jam 11 malam,” kata jam tangan itu dalam bahasa Inggris. (Mukafi
Niam)
Humor GUS DUR
11.Doa Orang Bersin
Dalam
sebuah pengajian, Kiai Ahmad menerangkan tentang adab ketika seseorang bersin.
“Sebaiknya yang bersin, mengucap hamdalah, Alhamdulilllah, kemudian dibalas
oleh orang yang mendengar bacaan yarhamukallah dan seterusnya,” terang pak
kiai.
Tiba-tiba
ada jamaah yang nyeletuk. “Kalau orangnya bersin terus-terusan, apakah doa tadi
juga terus dibaca?”
“Kalau
itu doanya sudah beda lagi, doanya: Semoga cepat sembuh,” ucap Kiai.
“Hehe betul juga
kiai.” (Ajie Najmuddin)
12.KEPUTUSAN RAPAT
Saat masih berada di bangku sekolah, Gus Dur memang terkenal sebagai anak yang usil bin jail.
Pernah suatu kali dia berusaha mengerjai guru Bahasa Inggrisnya, dengan seember air, yang digantung di pintu kamar mandi di sekolahnya. Karuan saja, saat sang guru hendak membuka pintu, “Byuur!” basah kuyuplah sang guru asal Batak tersebut.
Namun ketika sang guru bertanya, “Siapa yang punya ide untuk menaruh ember itu di situ?”
Sambil menahan tawa Gus Dur menjawab, “Awalnya memang saya yang punya ide Bu. Tetapi kemudian sudah menjadi keputusan rapat.”
13. TAK JAWAB SMS, KARENA TULISANNYA JELEK
Suatu ketika Gus Dur membagi-bagikan handphone kepada sejumlah kiai NU. Tentu saja para kiai ini agak kikuk dengan teknologi telepon genggam itu.
Karena merasa sejumlah kiai koleganya sudah mendapatkan handphone, Gus Dur pun dengan mudah menghubungi mereka lewat telepon genggam tersebut.
Pada satu kesempatan, Gus Dur meminta kepada asistennya untuk mengirimkan SMS ke salah seorang kiai. Namun, lama ditunggu, jawaban dari sang kiai tak kunjung didapat. Alhasil Gus Dur pun menelepon sang kiai.
“Pak kiai, kalau ada SMS dari umat mbok ya dijawab,” kata Gus Dur.
Lantas dengan polosnya sang kiai menjawab, “Waduh Gus, saya nggak nulis di handphone ini, soalnya tulisan saya jelek.”
14.CERITA GUS DUR SOAL NAIK KERETA
Setelah mendapat larangan dari dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang, Gus Dur kemudian nekat untuk berpergian jauh menggunakan kereta api.
“Anda mau pergi naik kerata api Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?” ledek si dokter.
“Anda jangan meremehkan, kereta itu cepet banget loh!” jawab mantan Presiden RI ke-4 itu.
“Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang?” tanya dokter.
“Oho.. Anda jangan salah. Semua kereta api bisa lebih cepat dari pesawat,” kilah pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 ini.
“Anda mimpi kali. Semua orang juga tahu kalau pesawat itu jelas lebih cepat dibandingkan kereta api,” cecar sang dokter.
“Wah, Anda salah. Memang sekarang ini pesawat lebih cepat. Tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba kalau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiih.. pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat,” jawab Gus Dur, disambut wajah kecut sang dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar